Penawar Semalu

ZIANA ZAIN

Terbuka kelopak walau tiada harum
Namun tetap berseri
Dalam taman larangan tersendiri
Tersentuh jejari dalam asyik berjaga
Tidak disangka berduri
Bisa telus menyentuh ke hati
Lukaku berdarah sebelum sampai waktunya

Mengalir ke lurah asing nan berliku
Dan merempuh tebing kasih
Selama ini gagah bertahan
Menghakis seguning rindu yang teguh
Dihanyut arus rapuh untuk kuberpaut
Di mana kutemui penawar ini
Mengharap lagi
Terbukalah kembali... mekar semula

Setangkai semalu malu bila kusentuh
Namun kan berseri
Dalam taman larangan tersendiri
Usah disentuh lagi...