We were playing twenty one
Kita bersandiwara layaknya usia dua puluh satu
In the pitch black of a country night
Dalam kegelapan malam di pedesaan
I was struck like a drum
Aku tersambar seperti gentong
And I rolled my eyes trying to sit tight
Dan aku memutar bola mataku mencoba untuk duduk dengan tenang
I was dangerously tangled, second time I met you
Aku bingung berbahaya, kali kedua aku bertemu denganmu
And now I'm so impatient to adore you
Dan sekarang aku sangat tidak sbar untuk memujamu
I crashed my car last night
Aku menabrakkan mobilku tadi malam
We were drinking warm wine
Kita sedang minum anggur hangat
From paper cups that we left outside
Dengan cup kertas yang kita tinggalkan di luar
God, I wished you were mine
Tuhan, aku harap kamu adalah milikku
As your skin light up in the sunrise
Selagi kulitmu bersinar di saat matahari terbit
I was dangerously tangled, second time I met you
Aku bingung berbahaya, kali kedua aku bertemu denganmu
Now I'm so impatient to adore you
Sekarang aku sangat tidak sabar untuk memujamu
I crashed my car last night
Aku menabrakkan mobilku tadi malam
So dangerously tangled, second time I met you
Sangat bingung yang membahayakan, kali kedua aku bertemu denganmu
Now I'm so impatient to adore you
Sekarang aku sangat tidak sabar untuk memujamu
I crashed my car last night
Aku menabrakkan mobilku tadi malam