Telah kutanam benih anggur yang merah
Juga benih delima
Tetapi yang tumbuh buah duri neraka
Harus kutelan pahit terasa
Menusuk pedih sampai ke hati
Oh, pedih
Betapa kejam permainan dunia
Yang penuh tipu daya
Ternyata sang cinta tak selamanya indah
Derita kulalui hari demi hari
Sementara kau berpesta penuh cinta
Besarnya pengorbanan tiada kauhargai
Bak menepis lalat yang hinggap di pipi
Tak selamanya indah, tak selamanya indah