Kami main bola di jalan raya,
beralaskan aspal, bergawang sandal.
Tak peduli ada yang mencela,
terus berlari mengejar angka.
Kami rindu lapangan yang hijau.
Harus sewa dengan harga tak terjangkau.
Tanah lapang kami berganti gedung.
Mereka ambil untung, kami yang buntung.
Kami hanya main bola,
tak pernah ganggu gedungmu.
Kami hanya main bola,
persetan dengan gedungmu.
Memang kami tak paham soal akta,
sertifikat tanah dan omong kosong lainnya.
Kami hanya ingin main bola,
zonder digugat, zonder didakwa.