Two began together, lived as one
Dua jiwa bersama, hidup menyatu
Each one to the other had become
Satu sama lain menjadi
More than a friend, living to meet a common end
Lebih dari seorang teman, hidup untuk saling melengkapi
They were true, each one knew all is well
Mereka benar, masing-masing tahu persis
Still the elder knew it could not last
Tapi tetua tahu itu tak akan bertahan lama
Hidden memories from the young one's past
Memori tersembunyi dari masa lalu salah satunya
Drew them apart
Memisahkan mereka
Both knew that deep within his heart they must part
Keduanya tahu bahwa dalamnya hati yang harus mereka bagi
Each their own separate way
Masing-masing memilih jalannya
It puzzles me how we can be so close and yet worlds apart
Itu membuatku bertanya-tanya bagaimana kita bisa sangat dekat lalu menjadi asing dalam sekejap
Can it be, my memory has torn my life in two
Mungkinkah, memoriku membagi hidupku menjadi dua
From the very start I screamed for the devil to let me be
Dari awal aku berteriak pada iblis untuk melepaskanku
I called to the heavens to set me free
Aku memohon surga untuk membebaskanku
Today I prayed for the answer and not one
Hari ini aku berdoa untuk jawaban
Of the gods in the sky would rescue me
Tak ada tuhan yang menyelamatkanku
Dreams of fortune fill the young one's mind
Mimpi-mimpi keberuntungan memenuhi pikiran muda
Learn the worldly ways of hope to find
Belajar cara berharap untuk menemukan
Love on the way, searching to find the light of day
Cinta, mencari sinar cahaya
In his soul he had found his own way
Di dalam jiwanya dia telah menemukan caranya sendiri
But to each other they soon will return
Tapi untuk masing-masing mereka akan kembali segera
Destiny fulfilled, their words will burn an eternal flame
Takdir terjadi, kata-kata mereka akan membakar api abadi