Ia makhluk yang ada dalam hatiku
Menemaniku melewati siangku
Dan ketika malam tiba, aku bermimpi
Tak pernah lepas 'tuk menyebut namanya
Tapi, mengapa dirinya harus pergi?
Meninggalkan aku sendiri termenung
Terucap janji dari bibir lembutnya
Dia akan kembali hanya untukku
Musim berganti, aku masih menanti
Dengan harapan menutup kesedihan
Tak tertahankan, kerinduan membunuh
Aku pun pergi untuk menggapai dia
Dia masih indah, seperti dahulu
Tak sabar aku ingin menyapa dia
Namun, apa yang kulihat di sampingnya?
Seseorang merangkulnya dengan mesra
Ia menghampiri aku dengan tangis
Mengucap "maaf" yang takkan sembuhkanku
Entah mengapa, aku hanya tersenyum
Melangkah pergi, menahan perih ini
Tak mengapa, asal ia bahagia