Seiring terbit fajar
Langkahnya pasti dengan tegar
Meniti teriknya hari
Dan mengais rezeki
Dan bila malam tiba
Jelita bagai tak berharga
Make up terluntur derita
Terjerat dalam nista
Kata hatinya
Menjerit tak ingin berdusta
Prahara hidupnya
Mendera tak henti menyiksa
Ditutupnya pintu kamar
Menutup batas dunia luar
Larut dalam tangis sesal
Semakin hilang akal
Kata hatinya...
Kuingin pergi dan terlepas
Saat gelap datang
Dirasanya diri melayang
Kerumunan orang
Memandang dengan hampa
Jasad nan jelita terbujur
Dalam duka dan luka
Kata hatinya...
Jangan kalian tangisi jasadnya
Karena dirinya...
Mungkin kini lebih bahagia woo...