jejakan kaki di tanah , berbaris ke satu arah
menuju dataran merah , basah merah bersimbah darah
pantang mundur maju terus , makin kedepan semakin seru
siapkan nyali di hati , api berkobar tak pernah mati
bergemuruh seperti kereta , meluncur menuju malapetaka
bergulung awan bencana , hitam pekat gosong timah baja
oh tanah ini tak bertuan , yeah
oh mata buta telinga tak mendengar
yang terucap cuma janji palsu
terlalu lama kita menunggu , yeah
oh mata buta , telinga tak mendengar
menunggu datang nya , ajaaaaaaal
letakan kaki ke bawah , tanah retak kering terbelah
bau mesiu minyak tanah , sempat menyulut bara amarah
sang jendral cuma merapikan kerah sementara kita berlumuran nanah darah
dari atas beri perintah , tak ada yang mau kalah
seperti anjing tanpa kepala , terus menyalak tanpa suara
malaikat maut sudah tiba , ayunkan pedang cabut nyawa
oh tanah ini tak bertuan , yeah
oh mata buta telinga tak mendengar
yang terucap cuma janji palsu , palsu , palsu
terlalu lama kita menunggu , yeah
terlalu lamaaa , kita menungguuuu oh yeah
menungguu , datang nya , ajaaaaaaaal
marching , menuju , maut
maching , menuju maut
marching menuju maut
marching menuju maut