Derap langkahku terseok
Amar harap elok
Badik sayati relungku
Pijarmu memaku
Secampin kau terilhami
Asa kerap mati
Tegarlah kau disampingku
Cabir tak berliku
Lunglai kita saling menggenggam, risau hilang meski mencekam
Cadung jiwa terus berlayar, meski kelam selalu berputar
Geletar hati gentar isak tangis pudar
Rinai hujan menebar
Dan intuisi jiwa berakhir nestapa
Kita tetap berdua