Suluk Mabuk Segala Jurusan

Sampak Gusuran

SULUK MABUK SEGALA JURUSAN
Anis Sholeh Ba'asyin

Karena tiap kata kamu rampok maknanya
karena tiap bahasa kamu preteli pengertiannya
karena tiap tanda kamu kubur isyaratnya
maka kami memilih lupa!

Karena tiap pikiran kamu perdayai bentuknya
karena tiap mimpi kamu kurung batasnya
karena tiap langkah kamu hadang arahnya
maka kami memilih lupa!

Karena tiap kami ucapkan satu kata, kamu bombardir dengan ribuan wacana
karena tiap kami gerakkan satu tangan, kamu cegat dengan ribuan tandingan
karena tiap kami tuntut satu perubahan, kamu serbu dengan ribuan keributan
maka kami memilih lupa!

Karena kamu babat hutan, sedang kami makan asapnya
karena kamu ludaskan warisan, sedang kami kebagian sakitnya
karena kamu manfaatkan jabatan, sedang kami membayar hutangnya
maka kami bilang: prek!

Kamu bilang keadilan, kami bilang: prek!
Kamu bilang kemakmuran, kami bilang: prek!
Kamu bilang kesejahteraan, kami bilang: prek!
Kamu bilang kemajuan, kami bilang: prek!
Kami bilang: prek! (4x)
Kamu bilang pembangunan, kami bilang: prek!
Kamu bilang pemerataan, kami bilang: prek!
Kamu bilang penyetaraan, kami bilang: prek!
Kamu bilang pembaruan, kami bilang: prek!
Kamu bilang keadilan, kami bilang: prek!
Kamu bilang kemakmuran, kami bilang: prek!
Kamu bilang kesejahteraan, kami bilang: prek!

Karena kamu ugal-ugalan
kami mabuk habis-habisan
menenggak tuntas anggur yang kamu tuangkan!
Kami kutuk catatan
kami sumpahi ingatan
kami ludahi kesadaran.

Karena udara kamu penuhi pesan, jalanan kami banjiri makian
karena ruang kamu penuhi iklan, lorong-lorong kami sumpal kebencian
karena berita kamu penuhi tipuan, selokan-selokan kami sampahi dendam
kami mabuk habis-habisan!

Bukit-bukit kami longsorkan
sungai-sungai kami luapkan
dan kami ejek kamu di pojok-pojok jalan!

Kami mabuk habis-habisan
kami melayang-layang
kami terbang
sampai daun terakhir ditemukan
sampai gurun tandus penghabisan!

Pohon-pohon kami sikat
tambang-tambang kami curi (5X)
dan kami palak kamu tiap pemilihan!

Anginnya marah
lautnya tumpah
gunungnya balapan bubrah

Tanahnya rekah
udara gerah
langitnya jadi memerah

Semua dijarah
semua diperah
buminya meradang marah