Dihentak sunyi
Geram-gusarmu mulai
Gerayangi kupingku
Dibungkam lagi
Janji yang sumbang itu
Tak semenarik dulu
Sejuk wangimu
Tersisa di sela-sela
Baju hangatku
Terakhir kali
Kita bicarakan semua
Besok ′kan bagaimana?
Lihatlah semua sudut itu
Bandung 'kan selalu memelukmu
Dinginnya hangatkanmu selalu
Dilengkapi lapisan selimut
Yang berupa dekapan nadi yang mengalir
Menjadi seruan di hati
Bermuarakan kabar baru
Tentang mimpi berkecukupan
Tanpa harus lembur lagi, ke Gambir lagi
Senin pagi, dilanjut taksi, tenangkanlah
Ini abadi
Wo-oh-oh-uh
Ho-oh-ho-uh (abadi)
Oh-ho-oh-uh (abadi)
(Abadi, abadi)
(Abadi) ho-uh (abadi) ho-ho
(Abadi, abadi)
(Abadi) ho-uh (abadi) ho-ho
(Abadi, abadi)