Kali pertama kali aku kau datangi
Benteng padat berisi menyerah engkau tumbangi
Armada nan peringgi mampu kau duduki
Dan ketika itu pun maka aku jatuh hati
Dan tidak hanya aku saja yang berhasil
Kau tarik dan jatuh simpati
Bahkan kerak bumi, semua ini ikut bernyanyi
Kita ingin mengalir lewat iring-iringan
Ramai menciumi semerbak menangnya pagi
Kita menghirupi harum yang dekat basi
Dari adab yang busuk yang juga tak mau pergi
Kini belum lagi denyut nadi
Habis berhenti dan berdentam-dentam sakti
Kini tiap kali, tiap tangis kita teriaki, memaki tak mau henti
Jika kita ingin tak mau peduli
Jika kita memang jadi tak peduli