Singomenggolo

Pas

Apa daya tanganku lihat hitam disana
Tak lagi kawan canda kini jadi legenda
Demi uang isap embun, tak ada lagi bunga
Pagi adalah mati bagi semua cahaya
Semua tercipta sejak dendam jadi doa
Apa tidak mungkin cuma reka-reka
Apa tidak mungkin cuma perasaan
Apa tidak mungkin rasa sia-sia
Apa tidak mungkin cuma perasaan
Matahari bersinar tak ramah dan berbenci
Lanjur marah dan bosan, pandang darah lautan
Sinar tak lagi hangat, mesin menjilat laknat
Akupun menggelepar, makin ingin menyengat
Apa tidak mungkin cuma permukaan
Apa tidak mungkin rasa orang sebagian
Apa tidak mungkin rasa[nya] orang [yang] kalah