Sampai Kapan

MALIQ , D'Essentials

Menantikanmu dalam jiwaku
Sabarku menunggu berharap sendiri
Aku mencoba merindukan bayanganmuKarena hanyalah bayanganmu yang ada

Hangat mentari dan terangnya rembulan
Mengiringi hari-hariku yang tetap tanpa kehadiranmu
Indahnya pelangi yang terbit
Kala sinar matamu menembus relung hatiku

Pantaskah diriku ingin mengharapkan
Suatu yang lebih dari hanya sekedar perhatian
Dari dirimu yang kau anggap biasa saja
Atau mestikah kusimpan dalam diri
Lalu kuendapkan rasa ini terus selama-lamanya

Diriku cinta dirimu
Dan hanya itulah satu
Yang aku tak jujur kepadamu
Kuingin engkau mengerti
Mungkinkah engkau sadari
Cinta yang ada di hatiku
Tanpa sepatah kata kuucapkan padamu

Oh sayang
Dapatkah aku memanggilmu sayang

Sampai kapan
Akupun tak sanggup ′tuk pastikan
Kudapat memendam s'luruh rasa ini
Dengarlah jeritan hatiku untukmu
Dan aku ingin engkau mengerti apa yang di hatiku
Sanubariku kita ′kan berdua s'lamanya

(Diriku cinta dirimu)
(Dan hanya itulah satu)
(Yang aku tak jujur kepadamu)
Kuingin engkau mengerti
(Mungkinkah engkau sadari)
(Cinta yang ada di hatiku)
Kuingin engkau sadari
(Tanpa sepatah kata kuucapkan)

Adakah engkau rasakan, mengapa tak kau nyatakan
Kuakui kurasakan, suatu saat 'kan kukatakan
Sampai kubertahan, kumenantikan kepastian
Yakinlah sayang, cinta kita ′kan menjadi kenyataan

(Dan hanya itulah satu)
Kuingin engkau mengerti
Kuingin engkau sadari
(Mungkinkah engkau sadari cinta yang ada di hati)
Kuingin engkau mengerti
Kuingin engkau sadari

(Diriku cinta dirimu dan hanya itulah satu)
Kuingin engkau mengerti
Kuingin engkau sadari
(Mungkinkah engkau sadari cinta yang ada di hati)
Kuingin engkau mengerti
Kuingin engkau sadari (Tanpa sepatah kata kuucapkan padamu)