Di sebuah kota, pinggir Jakarta
Ada seorang anak belajar dansa
Dengan bayangannya, dengan lukanyaDibalut lagu, sedikit pas-pasan
Dan tanpa disangka, mimpinya jadi besar
Awalnya ia dambakan, ternyata merepotkan
Maka ia berpesan, pada dasarnya semua orang hipokrit
Percaya hanya pada dirimu, bukan idolamu yang liriknya berbelit
Juga dengan mereka, yang menjual air mata setiap menit
Atau dengan pelaku skena, yang bagimu keren selangit
Banjir acara, di Ibu Kota
Ada seorang pria belajar terbuka
Dengan dirinya, perasaannya
Dibalut lagu, masih pas-pasan
Dan tanpa diminta, orang perdebatkannya
Tanpa titik tengah, entah benci dan suka
Maka ia berpesan, pada dasarnya semua orang hipokrit
Percaya hanya pada dirimu, bukan idolamu yang liriknya berbelit
Juga dengan mereka, yang menjual air mata setiap menit
Atau dengan pelaku skena, yang bagimu keren selangit
Mereka semua penipu, percaya hanya pada dirimu
Mereka semua penipu, dan mungkin aku juga begitu
Mereka semua penipu, percaya hanya pada dirimu
Mereka semua penipu, dan mungkin aku juga begitu
Maka Ia berpesan, pada dasarnya semua orang hipokrit
Percaya hanya pada dirimu, bukan idolamu yang liriknya berbelit
Juga dengan mereka, yang menjual air mata setiap menit
Atau dengan pelaku skena, yang bagimu keren selangit
Mereka semua penipu, percaya hanya pada dirimu
Mereka semua penipu, dan mungkin aku juga begitu
Mereka semua penipu, percaya hanya pada dirimu
Mereka semua penipu, dan mungkin aku juga begitu
Na na nabi palsu (mereka semua penipu)
Na na na na nabi palsu (percaya hanya pada dirimu)
Na na nabi palsu (mereka semua penipu)
Na na na na nabi palsu (dan mungkin aku juga begitu)
Na na nabi palsu (mereka semua penipu)
Na na na na nabi palsu (percaya hanya pada dirimu)
Na na nabi palsu (mereka semua penipu)
Na na na na nabi palsu (dan mungkin aku juga begitu)
Na na nabi palsu
Na na na na nabi palsu
Na na nabi palsu
Na na na na nabi palsu