Besok Mungkin Kita Sampai

Hindia

Luka silet di pipi
Sakitnya setengah mati
Kubawa bekasnya sampai mati
Setidaknya ku tak takut darah lagi
Mengikuti sepakbola
Dan transfer pemain di berita
Tapi masuk klub fotografi
Karena kaki tak hebat menari
Enggan masuk SMA
Hingga malam di Brawijaya
Menunggu pembebasan
Mereka tak paham yang kita wariskan
Stella bertemu pasangannya
Adrian ke Australia
Kawan-kawan pergi S2
Namun tujuanku belum tiba

Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Bersender pada waktu

Kuatkanlah dirimu
Atas pertanyaan yang memburu
Tentang masa depan, pernikahan, pendidikan, pekerjaan, keimanan

Selalu minta bertemu lagi
Namun hanya bersua di reuni
Nama-nama yang datang dan pergi
Kadang bagai maling di malam hari
Jangan takut melihat yang ambil cuti
Kapan-kapan semoga kau berani
Hidup bukan saling mendahului
Bermimpilah sendiri-sendiri

Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Katakan pada dirimu
Besok mungkin kita sampai
Besok mungkin tercapai

Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Tak ada yang tahu
Selesainya peraduanmu
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Bersender pada waktu
(Besok mungkin kita sampai)
(Besok mungkin tercapai)
(Besok mungkin kita sampai)