Tunjukkanlah aku jiwa yang mulia
Dia yang bergelar, namanya si Paripurna
Akan ku tunjukan wajah yang bersinarCermin yang menyuluh di rimba nestapa
Bagi yang mendambakan cinta
Akan hilanglah resah-resah
Bagi yang dambakan makna
Akan terlerai rahsia
Seorang pun tak akan hampa
Yang suci atau pun yang durja
Yang datang berbau tanah
Yang sampai dalam cahaya
Satu
Satu pun tak tertinggal
Atau diabaikan seperti
Keris tak bersarung, yeah
Barang yang tak berharga
Usang ditelan usia
Langsunglah tidak berguna
Kalau dulu hiasan
Ia ditayang-tayang, kini hanya tersimpan
Satu
Satu pun tak tertinggal
Atau diabaikan seperti
Keris tak bersarung, ah
Bagi yang mendambakan cinta
Akan hilang segala resah
Bagi yang dambakan makna
Akan terlerai rahsia
Barang yang tak berharga
Usang ditelan usia
Langsung tidak berguna
Kalau dulu hiasan, ia ditayang-tayangkan
Kini hanya tersimpan (tersimpan)
Ho-ooh
Satu
Satu pun tak tertinggal
Atau diabaikan seperti
Keris tak bersarung, yeah
Seorang pun tak akan hampa
Yang suci atau pun yang durja
Yang datang berbau tanah
Yang sampai dalam cahaya
Barang yang tak berharga
Usang ditelan usia
Langsung tidak berguna
Kalau dulu hiasan, ia ditayang-tayangkan
Kini hanya tersimpan
Dalam kain berlipat
Bukan lagi azimat
Tapi perkaranya
Kian tebal, menebal
Dalam kain berlipat
Bukan lagi azimat
Tapi perkaranya
Kian tebal, menebal
Barang yang tak berharga
Usang ditelan usia
Langsung tidak berguna
Kalau dulu hiasan, ia ditayang-tayangkan
Kini hanya tersimpan
Dalam kain berlipat
Bukan lagi azimat
Tapi perkaranya
Kian tebal, menebal
Dalam kain berlipat
Bukan lagi azimat
Tapi perkaranya
Kian tebal, menebal