dahulu engkau selalu menghindar
ketika daku hendak mengejar
cintamu dirimu
kau anggap aku sebelah mata
selagi aku melihatmu
dengan kedua mata hatiku
engkau senang engkau bahagia
ku berduka terus merana
meratapi kisah tak tentu arah
kau menolak ku tuk beranjak
menghentikan setiap langkah
aku berjalan di tempat
engkau membutakan ku
sekarang engkau kerap gelisah
ketika aku tak disekitar matamu
mencariku
lucunya aku tetap menyambut
walaupun engkau selalu datang
sesuka hatimu
engkau senang engkau bahagia
ku berduka terus merana
meratapi kisah tak tentu arah
kau menolak ku tuk beranjak
menghentikan setiap langkah
aku berjalan di tempat
kau membutakanku
kau membutakanku
engkau senang engkau bahagia
ku berduka terus merana
meratapi kisah tak tentu arah
kau menolak untuk beranjak
menghentikan setiap langkah
aku berjalan di tempat
kau membutakanku