Tuhan sengaja menduga kita
Di mana kesabaran manusia
Engkau istri yang kusanjungiLambang semangat cinta dunia
Pasti engkau terkenangkan
Peristiwa semalam
Saat ′ku menggadaikan cinta
Pada onak dan duri asmara
Entah di mana akal pikiran
Hingga sesat di jalan yang terang
Ini suratan yang diberikan
Menguji kekuatan jiwa
Waktu engkau kulupakan
Dalam kemarau cinta
Betapa hatimu rela
Demi melihat kubahgia
Kau menahan segala siksa
Di hati hanya berdoa
Mengharapkan aku 'kan pulang
Agar terang cahaya
′Ku yang hanyut di arus dosa
Di laut ribut melanda
Dan berenang ke pelabuhan
Kasih sayang sebenar
Air mata cinta darimu
Aku menjadi rindu
Pada syurga di wajahmu
Tiada tanda kau berdosa
Biar aku cium tanganmu
Membasuh lumpur di muka
'Ku yang hanyut berarus dosa
Di laut ribut melanda
Kau menahan segala siksa
Di hati hanya berdoa
Kuberenang ke pelabuhan
Mencari cinta sebenar
'Kan kutahan apa hukuman
Di hati hanya berdoa
Biar aku cium tanganmu
Sekali lagi bersama
Bukan sekali jalan berduri
Hanya Tuhan yang pasti
Mengerti