Wajah tersenyum
dari dasar batin terdalam
menggenang haru
karena saatnyapun tiba
kusematkan tanda kasih dijarimu
sayangku, engkau jadi milikku
angin menerpa
kabut putih sebersih jiwa
daun mendesah
prana dihela suasana
dan perlahan kukecup lembut bibirmu
bisik kata, "setia slamanya"
(sayang engkau milikku)
jalan panjang di muka
kadang berliku dan curam
genggam tangan bersama
kan kita lalui
bau rumputan
menghantar pagi hening tenang
tersunting sudah
dua hati dalam buaian
smoga kian bersemi tersemat waktu
slalu aku mendamba dirimu