Lelaki tua tak mampu berdiri
Hanya terduduk di persimpangan
Dia memikirkan anak istrinya
Yang menunggunya
Tak tahu harus makan apa
Di seberang sana, seorang lelaki
Harus dituruti, setiap hari
Merasa yang paling benar itu dirinya sendiri
Seperti tidak punya hati
Mereka hanya mencari, keinginan semu,
Yang mereka pikir dapat menghilangkan jemu
Dalam hati kecilnya menangis dan terluka,
Mereka tak tahu harus berbuat apa...
Hanya satu, kepuasan di hati...
Ingatlah semua sesama kita...
Ada seorang gadis tak berpengharapan...
Termenung ratapi nasibnya
Duduk di pinggir jalan
Sedang menatap nirwana
Menitikkan air mata...
Menitikkan air mata