Cindai

Inul Daratista

Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu

Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal, jalan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan.. tidurku

Malah ngepet, jogede kok koyo ngene wo wo…

Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang

Hendaklah hendak hendak ku rasa (abang sayang)
Puncaknya gunung hendak ditawan (la la la la la..)
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan

Janganlah jangan jangan ku hiba (abang sayang)
Derita hati jangan dikenang (la la la la la..)
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Syah!…

Ora minggir kesampluk! Wong awakmu cilik..

~{}~

Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang lauu~t berapi

Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati

Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang

Hendaklah hendak hendak ku rasa (abang.. sayang)
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan

Janganlah jangan jangan kau hiba (abang.. sayang)
Derita hati jangan dikenang
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan

Hendaklah hendak hendak kau rasa (aduh.. sayang)
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak kau daya
Tingginya tidak terlawan

Janganlah jangan jangan kau hiba (duh.. sayang)
Derita hati jangan dikenang
Tidaklah tidak tidak kau daya
Tingginya tidak terlawan