Sungguh tak terasa
Sudah tujuh tahun rotasi waktu hidupku
Binar mata yang membiru, hari-hari yang lesuAku menunggu kamu
Selalu aku lihat belakang punggungmu
Di saat kaulihat belakang punggung pria lain
Menunggu kau menoleh dan berlari ke arahku
Dan memelukku seerat-eratnya
Sudah aku coba untuk menghapusmu
Naifku hanya jelaga
Di rindu pada siapa ku masih merasakannya?
Kamu masih penyebabnya
Selalu aku lihat belakang punggungmu
Di saat kaulihat belakang punggung pria lain
Menunggu kau menoleh dan berlari ke arahku
Dan memelukku seerat-eratnya
Selalu aku lihat belakang punggungmu
Di saat kaulihat belakang punggung pria lain
Menunggu kau menoleh dan berlari ke arahku
Dan memelukku seerat-eratnya
Mencoba berdamai dengan diriku
Tapi kau s′lalu tahu itu, bagaimana mungkin?
Ketika kau masih jadi satu-satunya alasanku menunggu
Di lini waktuku
Sungguh tak terasa
Sudah tujuh tahun habiskan masa mudaku
Hanya untuk membuatmu terkesan kepadaku
Begitu bodohnya aku