Langit Mendung Mengurung Persada
Kututup Koranku Seraya Bergegas
Menetapkan Hati Dan Berkata
Hai Pemuda (harapan)
Jangan Kau Biarkan Sejarah Ternoda
Lukislah Dengan Tinta Emas
Hujan Resah Mengepung Jakarta
Kubuka Jaket Kuningku Dalam Kelas
Tiba-tiba Kawanku Berkata
Hai Pemuda (harapan)
Jangan Kau Biarkan Sejarah Ternoda
Tulislah Dengan Tinta Emas
Kiranya Telah Bersatu
Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan
Kita Telah Bahu Membahu
Menumpas Kelaliman
Banjir Protes Melanda Persada
Kubenam Ironi Dihati Mengeras
Yang Berbisik-bisik Senantiasa
Hai Pemuda (harapan)
Jangan Kau Biarkan Sejarah Ternoda
Hiaslah Dengan Tinta Emas