Jiwa Yang Bersedih

Ghea Indrawari

(Ta-na)
(Ta-na-na-na, ha-ah)
Kemarilah
Singgah dulu sebentar
Perjalananmu jauh
Tak ada tempat berteduh

Menangislah
Kan kau juga manusia
Mana ada yang bisa berlarut-larut
Berpura-pura sempurna

Sampaikan pada jiwa yang bersedih
Begitu dingin dunia yang kauhuni
Jika tak ada tempatmu kembali
Bawa lukamu, biar aku obati

Tidakkah letih kakimu berlari?
Ada hal yang tak mereka mengerti
Beri waktu ′tuk bersandar sebentar
S'lama ini kau hebat, hanya kau tak didengar

Ho-oh, menangislah
Kan kau juga manusia
Mana ada yang bisa berlarut-larut
Berpura-pura sempurna

Sampaikan pada jiwa yang bersedih
Begitu dingin dunia yang kauhuni
Jika tak ada tempatmu kembali
Bawa lukamu, biar aku obati

Tidakkah letih kakimu berlari?
Ada hal yang tak mereka mengerti
Beri waktu ′tuk bersandar sebentar
S'lama ini kau hebat, hanya kau tak didengar

(Ha-ha, ha-ha-ha) uh-uh-uh-uh
(Ha-ha, ha-ha-ha-ah)
(Ha-ha, ha-ha-ha) uh-uh-uh-uh
(Ha-ha, ha-ha-ha-ah)

(Sampaikan pada jiwa yang bersedih)
(Begitu dingin dunia yang kauhuni)
Jika tak ada (tempatmu kembali)
(Bawa lukamu, biar aku obati)

Tidakkah letih (kakimu berlari?)
M'reka tak mengerti (ada hal yang tak mereka mengerti)
Beri waktu (′tuk bersandar sebentar)
Selama ini kau hebat, hanya kau tak didengar

(Sampaikan pada jiwa yang bersedih)
(Begitu dingin dunia yang kauhuni) tak didengar
(Jika tak ada tempatmu kembali)
(Bawa lukamu, biar kuobati)

Tidakkah letih kakimu berlari?
Ada hal yang tak mereka mengerti
Beri waktu ′tuk bersandar sebentar
S'lama ini kau hebat, hanya kau tak didengar

S′lama ini kau hebat, kau pasti 'kan didengar