Pak tua lupa diri hanya pentingkan perutmu
cobalah kau melihat rakyatmu terus mengamuk
nafsu diri tak peduli birokrasi tak berarti
menjilati atasanmu manusia tak tahu malu
hidupmu dipenuhi kelut belenggu duniawi
kedamaian, keindahan semuanya tiada lagi
hancurlah negaraku bila semua sepertimu
tegarlah bersatulah semua bunga negeri
gelapnya (oh) hatimu
cobalah kau buka matamu
kelamnya (oh) mimpimu
cobalah tuk dengarkan