Lagi-lagi
Satu kalimat terlontarkan
Dari sekian banyak kebohonganEntah apa
Penyebabnya, bisa tutupi rasa sakitku
Remuk kian hari yang memaksa ku terus di sini
Tetap tertuju pada
Mau tak mau ada
Namun keliru bila terus menerus diadu
Di hidupku, apapun kulakukan hanya untukku
Bukan untukmu
Yang s′lalu urusiku tiap detik, menit, jam
Hidup ini pilihan
Dan ku pilih jadi diriku sendiri
Entah apa
Penyebabnya, bisa tutupi rasa sakitku
Remuk kian hari yang memaksa ku terus di sini
Merasakan semua
Mau tak mau ada
Namun keliru bila terus menerus diadu
Di hidupku, apapun kulakukan hanya untukku
Bukan untukmu
Yang s'lalu urusiku tiap detik, menit, jam
Hidup ini pilihan
Dan ku pilih jadi diriku sendiri
Redamkan suara yang terdengar mengganggu pikiran
Kedua tangan tutupi telinga
Padamkan marah yang terdengar mengganggu pikiran
Kedua tangan tutupi telinga
Peluk erat nasibku
Berteduh di dalam diri
Hari-hari kesalku
Mungkin ku sudah biasa
Peluk erat nasibku
Berteduh di dalam diri
Hari-hari kesalku
Mungkin ku sudah biasa
Peluk erat nasibku
Berteduh di dalam diri
Hari-hari kesalku
Mungkin ku sudah biasa