Hujan selimuti angkasa, termanggu aku dalam renjana
Semoga reda kan menjelang, hilangkan kegelisahan yang kian terpendam
Terbilang dua musim lalu sejak kau berpaling dan melangkah jauh
Tutup kisah cerita antara kita dan masih hati ini terluka
Dingin menerkam teras jiwa, lengang gundah gulana, tak lagi daya
Andai kita mampu bertahan dengan mengerti tanpa alasan
Semua ini takkan terjadi dan kini ku ditemani sepi
Sesalku meraja, bayanganmu menggoda, terciptalah doa
(meski telah jauh engkau mencoba meninggalkanku)
Ku yakin satu hari anganku akan selalu terbukti
(cinta yang dulu bawa hatimu untuk kembali)
Ku tunggu sampai nanti, asaku akan selalu abadi
Andai kita mampu bertahan dengan mengerti tanpa alasan
Semua ini takkan terjadi dan kini ku sesakku meraja, rinduku di dalam dada
(masih tersisa kesempatan, harap jangan hanya impian)
Mari bukalah lembaran baru, lupakanlah masa lalu, biar itu berlalu
Memang perasaan (perih seharusnya, terasa di dada)
Terasa di dada (rindu sebenarnya, ku ingin menerkam teras jiwa)
(sesalku meraja) yo (terciptalah doa)
(meski telah jauh engkau mencoba meninggalkanku)
Ku yakin satu hari anganku akan selalu terbukti
(cinta yang dulu bawa hatimu untuk kembali)
Ku tunggu sampai nanti, asaku akan selalu abadi
(meski telah jauh) meski telah jauh
(engkau mencoba) engkau mencoba (meninggalkanku)
Ku yakin satu hari anganku akan selalu terbukti
(cinta yang dulu) cinta yang dulu
(bawa hatimu) bawa hatimu (untuk kembali)
Ku tunggu sampai nanti, asaku akan selalu abadi
(meski telah jauh engkau mencoba meninggalkanku)
Ku yakin satu hari anganku akan terbukti
(cinta yang dulu bawa hatimu untuk kembali)
Ku tunggu sampai nanti, cintaku akan tetap selalu abadi