Kala kalung emas berlian
Melingkar di leher
Semua kemewahan
Uang tak ada serinya..
Sering kali teman, saudara,
Pasang muka manis, senyum lebar
Mengharap manismu
Kemana kau pergi
Selalu diikuti
Segala kebutuhan
Mereka siap melayani
Bahkan menjilat pantat
Akan dilakukannya
Dengan senang hati
Menunggu imbalan…
Suatu saat kemilau jatuh
Sinar redup semakin gelap
Habis manis sepah dibuang
Emas berlian tinggal kenangan
Satu – satu persatu
Semut semut menghilang
Mencari cari gula gula
Gula lainnya….