Perih mata ini, pedih hati ini
Namun kupaksa memandang jua
Kala kau bimbing dia
Yang tersenyum bahagia
Gadis manis yang muda remaja
Baru kusadari siapa diri ini
Menangis di dalam hati
Dekat pagar bambu
Ku diam termangu
Deras mengalir airmataku
Kau belai rambutnya
Kau usap bibirnya
Dingin menggigil badan kurasa
Kau kecup keningnya
Kau kecup jarinya
Tak tahan kupejamkan mata
Kupalingkan muka
Ku melangkah saja
Tak tahu aku pergi kemana
Hancur hati ini
Lebur satu hati
Sebelum mekar cintaku layu
Aku pramuria yang dipandang hina
Masih punya harapan mulia
Ingin menyambung hidup
Masa depanku redup
Semua karena ingkarmu dulu
Redup matahari, redup hati ini
Namun kutahankan jua
Demi esok hari kurela dicaci
Semoga Tuhan mengampuni