Niscaya

Bilal Indrajaya

Semua takkan musnah
Telanjur abadi
Semua yang telah laluTakkan menggontai pilu

Semua tak terlupa
Telah terukir nyata
Takkan pernah tergumam
′Tuk menepis bayangmu

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu
Selalu

Merindu

Semua takkan musnah
Telanjur abadi
Takkan pernah tergumam
'Tuk menepis bayangmu

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu

Selalu merindu
Selalu, bila harus jujur
Selalu merindu
Selalu, bila harus jujur

(Meski di hati kau yang pertama, ya)
(Maafkan bila kau terluka)

Oh, sadarkah diriku tak mudah
Memaksa hati untuk mencinta

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu

Tak berdaya bila harus meninggalkanmu selalu
Selalu, selagi merindu
Tak senada nirmalamu seraya binar murungmu
Selalu, selagi merindu

(Meski di hati kau yang pertama, ya)
Meski di hatiku kau yang pertama, ya, oh-ya, oh-ya
(Meski di hati kau yang pertama, ya)
Meski kau ada di hati

Oh, maafkan bila kamu terluka (kau terluka)

(Meski di hati kau yang pertama, ya)