Sanggup

Asila Maisa

Terapung kata-kataku, menggenang
Terbawa air telaga, mengambang
Harusnya bagaimana jadi aku?Kepedihan bertandang di hidupku

Paruh waktu
Aku juga memikirkan perasaanmu
Namun, lebih tak mudah menjadi aku
Kehilangan semua

Andaikan nadiku bisa berdenyut lebih lama
Bersamamu, pilihan hidupku
Namun, takdir berkata lain
Dan aku harus sanggup

Sulitnya menjamu kesedihan dan keikhlasan
Di dalam waktu yang bersamaan
Namun, sebelum aku pergi
Kutitipkan cintaku selamanya

(Paruh waktu memikirkan perasaanmu)
Ha-ah-ah
(Tak mudah jadi aku)

Oh, jiwaku berkata sejujurnya
Inginnya aku s′lamanya denganmu
Namun, jika waktu tak mengizinkan
Bahagialah kamu bersama dia

Paruh waktu
Aku juga memikirkan perasaanmu
Namun, lebih tak mudah menjadi aku
Kehilangan semua, ho-oh

Andaikan nadiku bisa berdenyut lebih lama
Bersamamu, pilihan hidupku
Namun, takdir berkata lain
Dan aku harus sanggup, ho-oh

(Sulitnya menjamu) kesedihan dan keikhlasan
Di dalam waktu yang bersamaan, oh
Namun, sebelum aku pergi
Kutitipkan cintaku
Ho-ho-oh, selamanya