Kau membisik, kau memanggil
Cuba mengheretku ke ruang fantasi
Bicaramu menggoda, semua bagai indahHanya madah sia-sia, racun berbisa
Itu ini begitu begini, beza persepsi di sana-sini
Cara dia dan cara mereka Masing-masing punya citarasa
Itu ini begitu begini, gosip sensasi di sana-sini
Kisah dia cerita mereka, tak peduli benar atau dusta
Aku merenung ke luar tingkap
Memikirkan masa aku yang kian singkat
Merancang usaha aku yang perlu ditingkat
Terkenang masa lalu yang lebih ringkas
Pesanan ringkas di alat komunikasi
Bisik belakang lagi gosip sensasi
Dulu geli hati pernah ku minati
Yang dahulu manis kini aku rasa basi
Bila diumpankan secebis umpatan
Yang lebih penting lebih senang dilupakan
Yang gangsa digilap kita sangka emas
Kaca dikejar yang berlian lekas terlepas
Nasi yang dikendong senang tercicir
Bila sibuk mengejar madu mengalir dari bibir
Yang dijual murah untuk beli sepah
Hingga tubuh kebulur, dan rohani resah
Itu ini begitu begini, beza persepsi di sana-sini
Cara dia dan cara mereka Masing-masing punya citarasa
Itu ini begitu begini, gosip sensasi di sana sini
Kisah dia cerita mereka, tak peduli benar atau dusta
Satu masa dulu kita dua sejoli
Di antara hobi, bercerita di kedai kopi
Hingga pukul 2, 3, 4, 5 pagi
Malam tua tapi kita masih muda lagi
Gerak pantas mulut manis bila ada gadis
Macam baju tukar laju biar mereka menangis
Tak heran ada yang lain-lain
Kita saing bukan sukan hanya main main
Bukan tempat aku untuk mencemuh mencaci
Tapi aku bukan, lelaki itu lagi
Kau ada hidup kau aku punya hal sendiri
Lihat aku punya masjid indah yang terdiri
Jauh sekali tempat aku mengadili
Tapi aku harap kau pandai membawa diri
Kalau jumpa diluar pasti bertegur sapa
Jemput ke rumah aku kalau ada masa
Helah dan dusta punca sengketa
Menghancurkan segala
Bawa sengsara dan air mata
Itu ini begitu begini, beza persepsi di sana-sini
Cara dia dan cara mereka Masing-masing punya citarasa
Itu ini begitu begini, gosip sensasi di sana-sini
Kisah dia cerita mereka, tak peduli benar atau dusta