Mula teman biasa
Kita berkenalan mesra
Lantas mengajak kita
Mengenali erti cinta
Kita bergurau senda
Madah pantun seloka
Pastinya tida ranjau
Bisa menghalangnya
Bukan kehendak siapa
Juga bukan terpaksa
Tetapi cinta itu
Datangnya tanpa dipinta
Terbang kita sejoli
Ke puncak awan yang tinggi
Semarak sumpah setia
Tak mungkin dinodai
Senyumlah kasih
Datang padaku
Kita bina sebuah rindu
Biar berkocak air di kali
Namun kita menghalangnya
Aduhai kekasih engkaulah ratuku
Kau telah terpilih dalam beribu
Tapi kini tinggalah kenangan
Engkau pergi membawa diri
Tinggallah aku tiada keruan
Menggenggam bara api