Ha-aa-aa-aa-aa-aa
Ha-aa-aa-aa-aa-aa
Kuragu ragu ragu ragu ragu ragu
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin
Tapi cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah-patah tangkaiku pakai
Aku tak mau
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin
Tapi cerminku pecah seribu, pecah seribu
La-la-la-la-la-la-la-la
Ho-oo-oo-oo-oo-oo
La-la-la-la-la-la-la-la
Ho-oo-oo-oo-oo-oo
Hanya dia
Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh angin kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin
Tapi cerminku pecah seribu, pecah seribu
La-la-la-la-la-la-la-la
Ho-oo-oo-oo-oo-oo
La-la-la-la-la-la-la-la
Ho-oo-oo-oo-oo-oo
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh angin kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin
Tapi cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ha-aa-aa-aa-aa
Ha-aa-aa-aa-aa
Duhai angin kabarkanlah melati menanti
Duhai angin kabarkanlah melati menanti
Duhai angin kabarkanlah melati menanti
Duhai angin kabarkanlah melati menanti